3 Bekal dari Kelas Pra Bunsay untuk Para Ibu Agar Bisa Berikan Pola Asuh Terbaik

 3 Bekal dari Kelas Pra Bunsay untuk Para Ibu Agar Bisa Berikan Pola Asuh Terbaik

 

pola asuh terbaik

Ini Dia Kontennya,

 

Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).

 

Ini adalah tulisan pertama di blog Lithaetr, maafkan kalau saya belum bisa produktif mengelola 2 blog sekaligus nih, Sahabat. Doakan saya agar ke depannya bisa semakin baik dalam mengelola blog-nya, aamiin. Kali ini saya ingin mengeluarkan unek-unek tentang kelas ‘pra bunsay’.

Alhamdulillah, saya sudah melalui semua tantangan di kelas ‘pra bunsay’. Setelah ini, saya baru akan menempuh kelas bunsay (Bunda Sayang). Di kelas bunsay ini nanti saya akan mendapatkan ilmu tentang bagaimana mendidik anak dengan mudah dan menyenangkan.

Semenjak menjadi ibu rumah tangga dan memiliki 3 buah hati yang luar biasa, saya merasa perlu menimba ilmu yang tidak pernah saya dapatkan saat di bangku sekolah dulu, yaitu menjadi orang tua terbaik buat amanah atau titipan terbaik dariNya.

Mengapa sih, kita perlu belajar menjadi orang tua yang baik? Mau tahu alasannya? Silakan membaca aliran rasa saya di sini, ya.

Aliran Rasa ala Lithaetr tentang kelas pra bunsay

aliran rasa pra bunsay


Saya masih ingat betul perkataan Bunda Elly Risman, seorang psikolog yang ahli dalam pengasuhan anak, menyampaikan, pola pengasuhan anak atau parenting yang sekarang ada itu kayak sistem turun temurun. Jadi, apa yang diajarin orang tua kita dulu secara tidak langsung biasanya akan kita ikutin dan ajarkan ke anak kita juga. Bukan enggak mungkin anak kita nanti juga akan menurunkan lagi ke anaknya kelak dan begitu terus seterusnya.

Nah, apakah metode pola pengasuhan yang kita dapatkan dahulu sudah benar? Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah sebuah hadis dari Rasulullah Saw.

Rasulullah bersabda, “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.”

Dari hadis di atas, Rasulullah sudah dengan jelas mengingatkan kalau segala sesuatu yang ada di dunia akan selalu bisa berubah. Apa yang menjadi tantangan saat ini sudah pasti berbeda dengan tantangan di 10 tahun lalu, maupun 10 tahun mendatang.

Bisa jadi apa yang mustahil di masa kini, akan terwujud juga di 10 tahun mendatang. Oleh karena itu, ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan.

Kemudian Bunda Elly Risman juga mengatakan, kalau zaman sekarang tantangannya sudah sangat berbeda dibandingkan saat atau waktu ketika orang tua kita balita. Menurut beliau, banyak orang tua yang salah dalam membangun komunikasi dengan anak-anak mereka, sehingga hal tersebut menjadi awal sebuah kesalahan juga dalam pola pengasuhan anak.

Ia juga memaparkan masih banyak orang tua yang belum menguasai tahapan perkembangan anak dan enggak memahami cara otak anak bekerja, padahal 2 hal tersebut berperan besar sekaligus memberikan pengaruh penting dalam membentuk kepribadian serta masa depan anak.

Dari situlah saya semakin mantap bahwa saya harus bisa memberikan pola asuh terbaik buat ketiga buah hati yang luar biasa. Inilah salah satu alasan kuat saya ingin ikut kelas bunsay-nya Ibu Profesional.

Saya merasa perlu bersama dengan ibu-ibu lainnya, yang memiliki keinginan yang sama untuk menimba ilmu, agar menjadi orang tua yang mampu memberikan pengasuhan terbaik bagi anak-anaknya.

Alhamdulillah, sejak kelas pra bunsay ini saya sudah mendapatkan beberapa bekal untuk para ibu agar bisa memberikan pola asuh terbaik untuk anak-anaknya. Bekal apa sajakah itu?

 
Bekal dari Kelas Pra Bunsay untuk Para Ibu Agar Bisa Berikan Pola Asuh Terbaik

1. Memiliki Karakter Moral Ibu Profesional

 

karakter moral ibu profesional
Gambar dari FB Grup kelas pra bunsay

Di materi ketiga kelas pra bunsay, Mbak Ressy Laila menuturkan, ada 5 karakter moral yang sebaiknya kita miliki. Apa sajakah itu?

1.     Running the mission alive

2.     Don’t teach me! I love to learn

3.     I know I can be better

4.     Always on time

5.     Sharing is caring

Sebagai anggota  Ibu Profesional (IP), harapannya kita akan terus menjalankan misi hidup kita sampai akhir hayat nanti dengan sukacita. Pastinya dengan semangat belajar sepanjang hayat, agar bisa selalu menjadi lebih baik lagi. Kemudian, nantinya kita diharapkan bisa berbagi dan berdampak bagi sesama.

Bekal inilah yang saya rasa pas juga untuk para orang tua, khususnya ibu. Sebab, sebagai guru pertama anak-anaknya, menanamkan moral yang baik bisa menjadi pola asuh terbaik bagi anak ke depannya.

 

2. Memiliki Tujuan Ibu Profesional

 

tujuan menuntut ilmu di ibu profesional
Gambar dari FB Grup kelas pra bunsay

Di materi keempat kelas pra bunsay, Mbak Maria Ulfah kembali mengingatkan apa sih, tujuan kita belajar di IP. Harapannya setelah belajar di IP, kita akan memiliki 4 kemampuan ini,

  1. Hebat mengelola keluarga
  2. Percaya diri
  3. Mampu mendidik dan mengembangkan anak
  4. Terus menerus mengembangkan diri

Jika kita memiliki tujuan saat mempelajari sesuatu, tujuan itulah yang akan menjadi alasan terkuat di kala kita merasa lelah ketika belajar. Bekal inilah yang menurut saya penting dan saya dapatkan ketika kelas pra bunsay lalu. Bismillah, dengan adanya tujuan saya akan lebih siap untuk menghadapi tantangan-tantangan di kelas bunsay nanti.

 

3. Jadilah Versi Terbaik ala Diri Sendiri

Di materi kedua kelas pra bunsay, Mbak Ratna menyampaikan, mimpinya atau tujuan dari kelas bunsay adalah membentuk ‘Ibu Kebanggaan Keluarga’, ya harapannya para mahasiswanya bisa sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan nantinya. Dengan tugas itulah kita diajak untuk menemukan cara-cara pengasuhan terbaik versi kita sendiri. Tidak harus selamanya berhasil, sebab dari kegagalan-lah nantinya kita akan belajar untuk mencapai keberhasilan.

Saya setuju sekali dengan kalimat tersebut. Setiap orang itu unik, maka keluarganya pun akan punya keunikan tersendiri, sehingga kita harus mencari formula yang tepat agar sesuatu yang spesial tersebut bisa bersinar terang setelah diolah dengan baik.

Sebuah ungkapan ‘Jangan pakai sepatu dengan ukuran orang lain’, adalah istilah yang tepat bagi bekal yang ketiga ini. Satu lagi ungkapan yang juga pas untuk bekal ketiga ini, yaitu ‘Musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri’.

Bila ingin menjadi yang terbaik, maka kalahkan semua rasa negatif dalam diri, seperti malas, suka menunda-nunda, menganggep enteng, dan lain sebagainya. Buktikan dan terus berusahalah untuk menjadi yang terbaik ala diri sendiri.

Kelas bunda sayang Ibu profesional


Itulah 3 bekal dari kelas ‘pra bunsay’ untuk para ibu agar bisa berikan pola asuh terbaik bagi anak-anaknya. Kini, saatnya saya mengikuti acara ‘Welcome Party-nya kelas Bunsay’. Inilah titik awal perjuangan dan tantangan lainnya. Kira-kira Sahabat, ada yang mau ikutan enggak dengan saya berpetualang di kelas bunsay IP yang namanya ‘Pulau Cahaya’? Silakan berikan tanggapannya ya, terima kasih.

trlitha11 (lithaetr)
Hai, saya IRT yang hobinya nulis dan senang berbagi ilmu. Ingin mengajak saya bekerjasama, silakan kirimkan saja email ke trlitha11@gmail.com atau whatsapp ke http://wa.me/628161977335

Related Posts

Posting Komentar