Review Drakor It’s Beautiful Now, Drama Realitas Keluarga Masa Kini

 Review Drakor It’s Beautiful Now, Drama Realitas Keluarga Masa Kini

Ini Dia Kontennya,

 

Review Drakor It’s Beautiful Now


Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).

Drama Korea (drakor) It’s Beautiful Now menarik perhatian saya belakangan ini, karena merasa ceritanya related dengan kondisi yang ada di Indonesia. Kondisi apakah itu? Kondisi yang mana bila kita sudah cukup usia, pekerjaan sudah mapan, tapi masih sendiri, biasanya akan terus diberondong pertanyaan ‘Kapan nikah’, ‘Sudah punya calon belum’, dan lain sebagainya.

Kondisi seperti itulah yang juga menjadi konflik dalam drama keluarga It’s Beautiful Now yang saat ini sedang tayang di Viu. Konflik yang umum terjadi saat kumpul keluarga, seperti momen lebaran yang sebentar lagi kita rayakan ini, ternyata bisa dikupas secara menarik lewat drakor It’s Beautiful Now ini.

Penasaran bagaimana ceritanya? Tetap ikutin terus penjelasannya di sini, ya.

Sinopsis drakor It’s Beautiful Now

sinopsis drakor It’s Beautiful Now

Drama It’s Beautiful Now bercerita tentang sebuah keluarga besar bermarga Lee, yang mana ceritanya fokus kepada kehidupan 3 kakak beradik laki-lakinya nan bernama Lee Yoon Jae (dibintangi oleh Oh Min Seok), Lee Hyun Jae (diperankan oleh Yoon Shi Yoon), dan Lee Soo Jae (dibintangi oleh Seo Bum June).

Ketiga kakak beradik tersebut sudah cukup usia, 2 diantaranya yaitu Lee Yoon Jae dan Lee Hyun Jae, sudah punya pekerjaan mapan. Lee Yoon Jae berprofesi sebagai dokter gigi dan Lee Hyun Jae bekerja sebagai pengacara. Sementara adik terkecil, Lee Soo Jae, masih berusaha untuk menjadi PNS, sambil bekerja sambilan.

Melihat ketiganya masih sendiri, tak ayal saudara dan tetangga mulai memberondong pertanyaan ‘Kapan nikah’, ‘Sudah punya calon’, ‘Mau saya kenalkan dengan seseorang’, dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akhirnya membuat ibu mereka, Han Kyung Ae (dibintangi oleh Kim Hye Ok), gerah.

Si ibu akhirnya mulai mendiskusikan keresahan hatinya kepada sang suami atau ayah mereka, Lee Min Ho (diperankan oleh Park Sang Won) dan kakek mereka, Lee Kyung Chul (dibintangi oleh Park In Hwan). Dari diskusi tersebut, akhirnya muncul sebuah rencana agar ketiga kakak beradik Lee mau menikah, maka harus ada sebuah kompetisi.

Yang mana kompetisinya adalah bila mereka (kakak beradik Lee) bisa menikah dalam waktu 3 bulan, nanti mereka akan mendapatkan sebuah apartemen. Mendengar rencana tersebut, Lee Yoon Jae, Lee Hyun Jae, dan Lee Soo Jae, langsung tergiur dan mulai tertarik untuk mencari jodoh.

Seperti apa proyek pencarian jodoh ketiga kakak beradik Lee, simak dulu cuplikannya berikut ini,



Alasan drama Korea It’s Beautiful Now menarik untuk ditonton

alasan drama korea it's beautiful now layak ditonton

Setelah mengetahui ringkasan cerita drakor It’s Beautiful Now, kita tahu kalau konflik yang diangkat mirip dengan masalah-masalah yang terjadi di keluarga Indonesia, betul? Oleh karena itu, ada beberapa alasan mengapa It’s Beautiful Now jadi menarik untuk ditonton.

Inilah alasan-alasannya,

1. Konflik yang sering terjadi di keluarga besar

Alasan pertama adalah karena konflik cerita yang diangkat di It’s Beautiful Now ini merupakan permasalahan nan sering terjadi di keluarga besar. Bagi sahabat Lithaetr, yang masih tinggal serumah dengan ayah, ibu, kakek, nenek, atau mungkin rumahnya berdekatan dengan tante, om, saudara sepupu, dan lain sebagainya bila menonton drama It’s Beautiful Now ini pasti akan merasa kok mirip, sih.

Memang masalah apa saja sih, yang biasa terjadi di keluarga besar? Tanpa disadari akan ada perbandingan yang muncul. Kalau dalam drama It’s Beautiful Now ini perbandingan yang selalu diungkit adalah kakek Lee Kyung Chul lebih kaya dibandingkan adiknya, yaitu nenek Lee Kyung Soon (dibintangi oleh Sunwoo Yong Nyeo).

Oleh sebab itu, nenek Lee Kyung Soon harus numpang tinggal dengan mengontrak apartemen milik kakaknya, yang terletak tidak jauh dari rumah kakek Lee Kyung Chul. Selain itu, perbandingan lainnya yang suka diungkit di It’s Beautiful Now ini adalah nenek Lee Kyung Soon sudah punya cicit sementara kakek Lee Kyung Chul belum.

Itulah mengapa akhirnya kakek Lee Kyung Chul, ayah Lee Min Ho, dan ibu Han Kyung Ae merencanakan proyek nikah untuk ketiga kakak beradik Lee yang belum menikah.

 

2. Episodenya cukup panjang

Bagi penggemar drama Korea, pasti sudah tahu kalau drakor itu biasanya habis di 16 episode, tapi drama It’s Beautiful Now ini memiliki jumlah episode yang cukup panjang yaitu sebanyak 50 episode. Memang di Korea, untuk drama itu dibagi menjadi dua kategori, drama panjang dan drama pendek. Nah, It’s Beautiful Now ini termasuk drama panjang.

Sudah lama saya tidak menonton drama panjang, drama panjang yang tak terlupakan bagi saya itu Five Enough dan My Golden Life. Setelah lama tak menyimak drama panjang, pas saya nonton It’s Beautiful Now, langsung klik atau merasa cocok. “Akh, ini drama ceritanya Indonesia banget, hehehe,” begitulah kira-kira suara hati saya saat menonton drakor ini.

 

3. Ratingnya bagus

Sebenarnya saya bukanlah penonton yang mementingkan rating saat memutuskan menonton sebuah drama, tapi alhamdulillah, bila saya suka ceritanya biasanya rating drama itu tinggi. Begitu pun dengan drama It’s Beautiful Now, yang saya suka dengan ceritanya yang sederhana dan konfliknya nan sering terjadi dalam keluarga besar.

Diambil dari soompi (25/4/2022), It’s Beautiful Now masih menjadi drama yang paling banyak ditonton pada Minggu malam. Menurut data Nielsen Korea, drama yang tayang di KBS 2 itu mencapai rating rata-rata nasional sebesar 24,4 persen.

Bila banyak orang yang suka, bisa menjadi alasan yang tepat untuk mencoba menonton juga, kan? Biasanya yang banyak peminat itu bagus, betul tidak? Selain itu, waktu penayangan It’s Beautiful Now ini pas buat saya ‘me time’ yaitu di akhir pekan, jadilah saya bisa lebih mudah menontonya, karena akhir pekan memang buat orang-orang beristirahat sejenak.

Yups, itulah mengapa saya memutuskan menonton drakor It’s Beautiful Now ini. Buat sahabat Lithaetr, yang mungkin bingung mau ngapain di akhir pekan, bisa banget lo, nonton drakor It’s Beautiful Now ini. Mumpung masih on going atau sedang tayang dan baru tayang hingga 8 episode.

Bagaimana sahabat Lithaetr, mau coba nonton drakor It’s Beautiful Now? Silakan berikan tanggapannya ya, terima kasih.

Talitha (Lithaetr)
Mantan wartawan dan asistant produser yang menjelma menjadi ibu rumah tangga. Saat ini sedang tekun menjadi penulis, trainer parenting, dan belajar design. Mau bekerjasama dengan saya silakan email ke talitha.1988@gmail.com atau whatsapp ke http://wa.me/628161977335

Related Posts

26 komentar

  1. Mau menikah karena apartemen, kalau dibandingkan miris tapi ya begitulah. Pernikahan diibaratkan sebauh transaksi. Bener sih, Mbak. Walau ini dalam dunia film, di dunia nyata juga tak kalah banyak. Apalagi bila diterapkan di Korea, di mana angka pernikahan bisa dibilang kecil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, kakak. Di Korea untuk menikah itu ada keenggenan, karena itu kalau ada yang punya anak lebih dari 1 atau 2, negaranya bakal kasih insentif kalau tidak salah. Hal ini agar memicu keinginan warganya menikah

      Hapus
  2. Paling enak nonton drama itu kalau relate sama kehidupan di sekitar kita yaa..
    Jadi mencernanya mudah dan mencari tahu jalan keluar dari masing-masing latar belakang culture.

    Gemesh banget sama sesodaraan ini yang keukeuuh belum mau menikah.
    Tapi apa salah yaa..kalau masih belum bertemu dengan pasangan yang klik?
    Heheh...gak ada pembelaan untuk drama keluarga ieuu mah..
    Ikut seneng dengan ratingnya yang tinggi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mereka memang ceritanya pengen fokus kerja saja, Kak Lencin. Eh, pas disuruh nikah sama keluarganya, tiba-tiba berjumpa dengan perempuan yang bisa menggelitik hati sedikit demi sedikit, hehehehe

      Hapus
  3. Salfok sama gambar di awal vidio, ganteng-ganteng amat masyaAllah :'). Drakor dengan tema keluarga kayanya selalu keren ya Mbak, apa lagi drama yang diangkat ttg problem keluarga yang juga relate sama problem di sekitar kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikarenakan permasalahannya yang related, drakor ini jadi enak buat ditonton. Mirip sama sinetron Indonesia dikit, lah, hehehehe

      Hapus
  4. saya bukan penggermar drakor tp dr ulasan2 nya jd ingin nonton...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pas senggang dan lowong saja, kak, silakan ditonton. Mirip sama sinetron Indonesia sedikit, kok ini

      Hapus
  5. Ternyata budaya pertanyaan "kapan nikah" ini ada di negara lain seperti Korea ya. Buktinya drakor ini juga mengangkatnya dalam sebuah drama. Bahkan sebenarnya di negara maju juga ada seperti di Amerika, meski tidak sekental di Indonesia. Saya pernah melihat gambarannya dalam sebuah film.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata tuntutan segera menikah bila sudah cukup usia dan mapan karir, tidak hanya berlaku di Indonesia saja, tapi di negara lain juga. Jadilah seru kalau nonton drakor ini, karena bisa bilang, kok sama, ya, hehehehe

      Hapus
  6. Wah kok drama keluarga ya ini mbak? Jadi penasaran pengen nonton juga. Ratingnya tinggi ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Dee, ini drma keluarga. Bagus kok, ratingnya terbilang tinggi untuk drama panjang.

      Hapus
  7. Wah cuplikannya lucu banget ya mba :D kayanya dramanya ringan dan lucu. Relate banget nih ya sama kehidupan di indo, yg suka nge-push2 orang kapan nikah, hehehe. Lumayan ya 50 episode

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih mendinglah mbak, 50 episode, daripada sinetron Indonesia bisa beratus-ratus episode, bahkan beribu episode, hehehe

      Hapus
  8. Di korea emang kalo aku liat via drakor rata2 males nikah karena takut komitmen sih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan takut komitmen sih, tapi lebih ke perbedaan pandangan terhadap pernikahan. Korsel banyak masih yang belum beragama, jadilah pandangan soal nikah pasti berbeda dengan Indonesia yang mayoritas muslim. Cuma di film ini lebih ke keluarga yang meminta untuk segera menikah karena sudah mapan dan cukup usia, yang mirip dengan di Indonesia.

      Hapus
  9. Sepertinya saya perlu mengetahui lebih lanjut kisah cerita filmnya dengan melihat visualnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. visualnya sederhana, cara pengambilan gambarnya mirip sinetron Indonesia, tapi lebih bervariasi. Drakor ini memang terasa seperti sinetron Indonesia, tapi lebih ceritanya lebih merakyat dan tidak neko neko

      Hapus
  10. Wah ini ceritanya tentang pencarian pasangan untuk diajak nikah ya. Ada drama perjanjian nikah pura-pura gitu nggak ya? Terus akhirnya malah nikah beneran. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai episode yang tayang sekarang, ada nan berniat untuk melakukan perjanjian nikah tapi mereka memang sudah berkencan, cuma kenapa nikahnya pura-pura karena mewujudkan mimpi dulu dengan menjual hadiah apartemen yang diberikan bagi pasangan menikah duluan

      Hapus
  11. Aku belum nonton film ini nih mba. Karena lebih suka genre misteri atau berbau Actions, hehehe. Tapi ceritanya menarik ya karena related dengan kehidupan masyarakat indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cobain mbak, seru lo. Enak banget buat ditonton, walaupun episodenya panjang

      Hapus
  12. Wahyuindah6:55 PM

    Drama Korea selalu bikin penasaran ya. Apalagi kalau ratingnya udah bagus. Ceritanya pasti bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya untuk rating bagus, cerita pasti bagus itu tetap relatif, mbak. Mengapa? Karena balik lagi ke selera penonton. Terkadang ada ceritanya yang bagus, tapi kurang oke ratingnya karena belum mencapai minat penonton di Korea Selatan sana.

      Hapus
  13. Aku belum nonton nih drakor yang satu ini. Kurang begitu suka sama drakor yang episode panjang hehe... tapi rata2 drakor keluarga emang panjang sih ya.. drakor terakhir dengan episode panjang yang kutonton Golden Life aja sih. Selebihnya milih yang 16an eps aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pun baru memutuskan nonton lagi drakor durasi panjang, karena it's beautiful now. Soalnya cerita ringan dan enak saja buat ditonton, karena enggak perlu mikir nontonnya, hehehe. Pas, buat melepas penat

      Hapus

Posting Komentar