Review Film Korea Exit (2019) - Keluarga, Salah Satu Alasan untuk Kita Tidak Menyerah dalam Hidup

Gambar dari imdb.com
Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).

MasyaAllah, maafkan saya ya sahabat, belum bisa memaksimalkan menulis untuk 2 blog pribadi dan 1 website, karena sedang ikutan challenge. Jadilah, Review Film Korea Exit yang tayang tahun 2019, menjadi tulisan pertama di bulan Mei ini di blog Menilik hati. Doakan saya, agar ke depan bisa semakin semangat untuk dapat menulis di semua tempat, aamiin.

Mengapa di tulisan pertama ini, saya mau membahas tentang film Korea Exit? Sebab, tulisan ini juga erat kaitannya dengan tantangan yang diadakan dari grup Whatsapp Ibu-Ibu Penggemar Drama Korea (drakor). Wih, kok ada grup semacam ini? Sebenarnya grup Whatsapp ini ada karena kami dipertemukan dalam satu komunitas yang bernama KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional). Iya, KLIP ini adalah bagian dari komunitas Ibu Profesional (IP) atau bisa dibilang rumbelnya (rumah belajar) menulis yang dikelola oleh IP Pusat.

Saya bersyukur bisa masuk ke KLIP, karena bisa semakin belajar lagi dengan perempuan-perempuan hebat (anggota-anggota IP dari seluruh regional) atau dari berbagai belahan di dunia tentang dunia literasi. Nah, usut punya usut di KLIP ini banyak juga ibu-ibu yang suka nonton drakor, sebagai pelepas penat setelah beraktivitas seharian. Kok bisa tahu? Sebab, di KLIP selalu ada challenge untuk mengumpulkan tulisan setiap bulannya. Minimal 10 tulisan selama sebulan, kalau kita enggak mau terlempar dari keanggotaan KLIP.

Syaratnya cukup mudah bukan, hanya 10 tulisan? Untuk pemula seperti saya dahulu, 10 tulisan tidaklah mudah tapi karena berkumpul dengan teman-teman yang luar biasa semangat dalam menulis, akhirnya saya terbiasa dan bisa menyelesaikan tantangan tersebut. Nah, ketika hasil tulisan dikumpulkan setiap harinya, secara kasat mata bisa terlihat kalau ada ibu-ibu yang memiliki minat sama dalam melepas penat, jadilah grup Ibu-Ibu Penggemar Drama Korea KLIP terbentuk.

Oke, setelah menceritakan latar belakang alasan saya menulis hari ini, sekarang saya akan mulai mereview tentang film Korea Exit-nya, penasaran? Tetap simak pembahasannya di sini.

Ui Joo (Lim Yoona) dan Yong Nam (Jo Jung Suk). Gambar dari dokumentasi CJ Entertainment
Film EXIT ini bercerita tentang perjuangan 2 orang, yaitu seorang laki-laki bernama Yong Nam (diperankan oleh Jo Jung Suk) dan Ui Joo (diperankan oleh Lim Yoona, salah satu anggota girlband Kpop (sebutan dari penggemar untuk musik Korea) terkenal bernama SNSD atau Girls Generation), yang berusaha menyelamatkan diri dari sebaran gas beracun di sebuah kota. Mengapa ada gas beracun tiba-tiba, di sebuah kota? Sebab ada seorang ahli kimia, yang merasa kecewa dengan sebuah perusahaan kimia karena sudah merebut hasil penelitiannya, jadilah dia membuat gas beracun untuk menyerang kota. Itulah inti cerita atau benang merah konflik yang terjadi di film Exit ini.

Diambil dari sumber dreamers.id (8/8/2019), berdasarkan data yang dirilis oleh Korean Film Council, film EXIT meraih 4 juta penonton atau tepatnya 4.057.190. Angkat tersebut dicapai dalam waktu 8 hari sejak resmi tayang atau naik layar di bioskop-bioskop, terhitung sejak tanggal 31 Juli 2019. Tingkat kepuasan penonton terhadap film EXIT ini juga tinggi, yakni sebesar 97 persen. Angka itu diambil berdasarkan data yang di indeks CGV Golden Egg.

Lalu, mengapa film yang ide ceritanya begitu sederhana bisa begitu booming, viral, serta berhasil ditonton jutaan orang hanya beberapa hari setelah tayang dan tingkat kepuasan orang setelah menonton film EXIT ini begitu tinggi, yaitu sebesar 97 persen? Bahkan film EXIT ini masuk ke dalam nominasi penghargaan di acara 56th Baeksang Art Awards, yang rencananya akan diadakan pada 5 Juni mendatang.

Jawabannya adalah karena 3 alasan berikut ini,

1] Sutradara dan Penulis Naskah yang Cerdas karena mampu memainkan Emosi Penonton

Sutradara dan penulis naskah film EXIT ini, menurut saya cerdas karena berhasil memainkan emosi penonton sejak dari awal film ini diputar. Sutradara Lee Sang Geun yang sekaligus sebagai penulis naskah ini mengusung genre action-adventure yang dibalut dengan unsur komedi satir tentang kehidupan sehari-hari keluarga sederhana di Korea Selatan.

Kehidupan keluarga sederhana atau keluarga berpenghasilan menengah memang sering diangkat ke media, namun Lee Sang Geun mampu mengulas dari sisi yang berbeda. Kalau biasanya di drakor yang dibahas adalah bagaimana kerja kerasnya seorang tokoh yang berasal dari keluarga menengah, harus bekerja di sebuah perusahaan ternama. Karena si tokoh berasal dari keluarga sederhana, biasanya dia harus bekerja lebih keras dari orang-orang yang berasal dari keluarga lebih mapan. Sebab, tokoh tersebut harus membayar biaya kontrakan atau membantu hutang-hutang keluarga.
Salah satu adegan foto bersama keluarga Yong Nam saat perayaan ulang tahun ibunya. Gambar dari tentangsinopsis.com
Tapi jika kita menonton film EXIT, kita akan menerima gambaran lain tentang kehidupan keluarga menengah di Korea. Di awal cerita, film ini menceritakan tentang kehidupan seorang laki-laki bernama Yong Nam 
(diperankan oleh Jo Jung Suk). Yong Nam adalah anak bungsu dari 4 bersaudara dan anak laki-laki satu-satunya. Sebagai anak laki-laki satu-satunya dan anak terakhir, wajar bila ia menjadi pusat perhatian dari keluarganya.

Dari ibunya yang masih menganggapnya anak kecil dan memanjakannya, ayahnya yang berharap Yong Nam selalu  jadi anak nan bisa dibanggakan, karena laki-laki satu-satunya, dan kakak-kakaknya yang begitu menyayanginya sehingga tidak ingin adiknya hidup susah, karena masih hidup menganggur. Yong Nam diceritakan masih menganggur setelah sebelumnya pernah bekerja sebagai trainer atau pelatih panjat tebing. Semenjak tidak bekerja, Yong Nam sering disepelekan oleh orang-orang di sekitarnya.
Adegan di mana si ibu mengacak-ngacak rambut anak laki-lakinya lalu difoto, sambil bilang "Udah gaya seperti ini paling cocok buatmu," ujar si ibu bercanda. Gambar dari dreamers.id
Foto di atas, adalah salah satu adegan favorit saya. Bagaimana di adegan ini terlihat sekali, kalau sang ibu masih memanjakan dan menganggapnya sebagai anak kecil. Saya langsung ngakak melihat adegan ini, sebab adegan ini sering terjadi juga di dunia nyata, setuju?

2] Akting yang luar biasa dari para pemainnya
Ui Joo (Yoona) dan pemeran pendukung (keluarga besar Yong Nam). Gambar dokumentasi dari CJ Entertainment
Saya angkat topi buat akting para pemainnya. Tidak hanya pemeran utamanya tapi para pemeran pendukung juga benar-benar membuat film ini terasa sekali emosi dan rasa kekeluargaannya. Awal konflik film ini terjadi ketika keluarga Yong Nam sedang melakukan pesta ulang tahun ibu mereka di sebuah gedung pertunjukkan, tiba-tiba terjadi sebuah tragedi besar, yaitu adanya serangan gas beracun yang dikirim oleh oknum jahat ahli kimia.
Ui Joo (Yoona) dan Yong Nam (Jo Jung Suk) sedang berusaha melakukan pertolongan pertama bagi kakak Yong Nam yang terkena gas beracun. Gambar dokumentasi dari CJ Entertainment
Kemudian di saat mereka ingin melarikan diri, kakak ketiga Yong Nam, terluka karena gas beracun tersebut, jadilah misi melarikan diri pun berubah menjadi menyelamatkan nyawa sang kakak. Nah, dari sinilah film pun semakin seru.
review film exit
Adegan - adegan berbahaya yang dilakukan pemeran utama dalam film EXIT. Gambar dokumentasi dari CJ Entertainment
Banyak adegan-adegan menegangkan nan sulit yang harus dilakukan oleh kedua pemeran utama, yaitu Jo Jung Suk dan Lim Yoona (Yoona) seperti bergelantungan di tempat tinggi, memanjat, berlari, dan merangkak di seutas tali. Bahkan Yoona mengaku sering menangis saat melakukan adegan-adegan sulit tersebut.

Dilansir dari TribbunnewsWiki.com (23/7/2019), Yoona SNSD mengaku sering menangis setelah selesai melakukan adegan syuting film EXIT, lantaran ia merasakan tubuhnya sakit hingga tidak bisa berjalan. Ia pun menyesali tubuhnya yang lemah dan selalu berharap tubuhnya lebih kuat lagi. Walaupun demikian, Yoona tetap bersemangat untuk melakukan syuting meskipun ia harus memaksa tubuhnya. Sebab, ia mengaku sangat menikmati adegan demi adegan syuting untuk film Exit tersebut.

3] Film ini dibuat dengan serius dan kerjasama setiap pihak luar biasa
Foto semua pemeran Film EXIT. Gambar dari TribbunnewsWiki.com
Suksesnya sebuah karya produksi tidak lepas karena kerjasama setiap pihak yang luar biasa. Itulah yang diusung dan digaungkan oleh para dosen saya, sewaktu kuliah dulu di bidang penyiaran. Makanya ketika dulu praktek membuat film atau acara televisi, yang ditekankan oleh para dosen pasti kerjasama tim.

Itulah 3 alasan kuat mengapa film ini bisa sukses besar. Pesan film EXIT ini bagi saya pribadi adalah Keluarga bisa menjadi salah satu alasan kita untuk bertahan dalam hidup. Iya, tokoh Yong Nam dan Ui Joo tidak menyerah dalam usahanya menyelamatkan diri dari gas beracun adalah karena ingin berkumpul kembali dengan keluarganya. Pesan sederhana itulah yang menyentuh hati saya saat menonton film tersebut. Wajar, jika rasa puas dan senang yang hadir setelah nonton film Exit ini. Kira-kira Ui Joo dan Yong Nam, berhasil selamat dari kepungan gas beracun itu enggak, ya? Sahabat Lithaetr, penasaran seperti apa filmnya? Silakan lihat dulu trailernya berikut ini,


Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, kalau ini adalah tantangan dari grup Ibu-ibu pecinta drakor KLIP, maka enggak seru kalau sahabat Lithaetr, tak baca review film EXIT ini dari sudut pandang Ibu-Ibu pecinta drakor KLIP lainnya, seperti list di bawah ini:

1. Lendyagasshi yang berdomisili di Bandung
2. Gita yang berdomisili di Bandung
3. Imawati Annisa yang berdomisili di Sukabumi
4. Risna yang berdomisili di Chiang Mai
5. Alienda yang berdomisili di Bandung
6. Dwi Tobing yang berdomisili di Jakarta


trlitha11 (lithaetr)
Hai, saya IRT yang hobinya nulis dan senang berbagi ilmu. Ingin mengajak saya bekerjasama, silakan kirimkan saja email ke trlitha11@gmail.com atau whatsapp ke http://wa.me/628161977335

Related Posts

38 komentar

  1. serruuu... cuzzz aku langsung mau nonton exit ini, dan ini 1 seri aja kan langsung tamat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kakak. Ini film kok, jadi langsung tamat. Durasi 130 menit. Ayo kak, dicoba nonton seru, lo.

      Hapus
  2. Aah...melting bacanya.
    Sungguh alasan terkuat dari seseorang untuk bertahan hidup adalah cinta, Cinta terhadap keluarga, karena Yong-nam belum punya pacar, hehhe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahaha. Gubrak. Yong nam menyatakan cinta tapi cintanya ditolak. Kasian 😅

      Hapus
  3. Wouuw, ada WAG ibu2 penggemar drama korea juga ya? Kalau saya ikut WAG bisa jadi silent reader terbaik karena jarang lihat drama korea. Sesekali lihat yang tayang di TV sekarang, itu saya suka di ketawain anak saya karena belepotan meneybutkan nama tokohnya. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini WAG iseng kok, mba. Karena sebenarnya ini WAG tempat obrolan apa saja, ngalor ngidul tapi sarat akan ilmu, hehehe. Isinya orang-orang keren semua 😆

      Hapus
  4. Sepertinya filmnya menarik ya mbak. Sdh lama enggak sempat nonton drakor euy :(. Kadang suka tergoda pingin langganan aplikasi nonton, tapi kayaknya bakal jarang dipakai, hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini filmnya enak banget buat ditonton bareng keluarga, mba. Karena banyak makna soal arti keluarga, pengorbanan, tolong menolong, dan kerjasama. Jadi, enak buat ditonton kapan saja.

      Hapus
  5. Film yang seru dan penuh inspiratif kayaknya, jd pengen nonton. Karena yang biasa bertahan hidup, dialah pemenangnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, banyak pesan inspiratif yang bisa diambil dari film Ini, khususnya makna sebuah keluarga.

      Hapus
  6. Wah, Yoona ini salah satu aktris yang aku suka. Dulu pas nonton dia di Tv film apa, ya, lupa. Kadang kalau nontin drakor libat juga siapa pemainnya. Exit ini bikin saya penasaran, nih. Pengen nonton, eh tapi cuman niat aja biasanya juga 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Film ini bisa jadi salah satu pilihan tontonan bareng keluarga, mba. Soalnya ceritanya ringan dan dekat dengan keseharian keluarga, sebelum ke adegan aksinya.

      Hapus
  7. Film korea emang lg di gandrungi yaa, saya kadang2 nonton juga
    Makasih, review ini jd rekomendasi tonton berikutnya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebab memang film Korea sudah mulai memperhatikan kualitas cerita dan efek-efek teknologinya. Mereka mau berkelas seperti Hollywood. Ayo kak, ditonton seru.

      Hapus
  8. Wahh, ada grupnya juga? Penggemarnya memang gede banget di Indonesia ya Mba, streaming film terbarunya juga gampang banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Grupnya berawal dari keisengan buat bertukar pikiran dan cara pandang, kakak. Iya, banyak dan beberapa film serta drakor emang keren. Mudah mba, ada netflix, viu, drakorindo, dan lain sebagainya.

      Hapus
  9. Aloha...
    Kita segrup lho..
    Tapi aq akhirnya g ikutan challenge ini.
    Kmrn remping g sempat nonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, iyakah mba? Maafkan belum hafal dengan semua anggota bangku belakang. Hahaha. Enggak apa-apa mba, next kalau ada challenge lagi, ikutan mba kalau pas lowong. Seru, lo 😉

      Hapus
  10. Ah Litha merendah. 10 tulisan? Dulu sehari nulis 4 berita nyantai aja tuh. Wkwkwk. BTW, itu Si Yoona sejak gw masih pake jaket kuliah, sampai sekarang anak udah 3 mukanya kok segitu-segitu aja yaaaa. Apa karena dia belum nikah aja kali? Belum rasain jadi emak-emak macam kita. Kekeke. Seminggu udah 4 juta penonton ya? Bagus ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha. Dulu belum ada urusan ngurusin cucian, masak, dan 3 krucils minta ditemenin main mbakku. Sekarang bisa nulis per hari 500 kata saja bersyukur sekali 😁. Setuju mba, yoona belum merasakan riwehnya jadi emak-emak tanpa art 🤣

      Hapus
  11. Sesekali memang asyik nonton film, ya. Langsung selesai dan ceritanya dibuat seru. Jadi memang tidak ngabisin waktu.
    Oh iya,seorang ibu tetaplah akan menganggap anaknya sebagai amanah yang tidak selesai kecuali si anak mapan; punya istri, rumah, mobil dan penghasilan bagus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kekhawatiran hampir semua ibu, ya mba. Mungkin hampir semua ibu juga selalu menganggap anaknya di matanya tetaplah anak kecil kesayangannya 😊

      Hapus
  12. Saya suka lihat Yoona.. dia campuran melow & lucu gitu. Sepertinya ini film seru banget.. jd pingin nonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mba, dicoba nonton seru dan bisa dinikmati barengan sama seluruh keluarga juga. Sebab banyak makna tentang arti keluarga di film ini

      Hapus
  13. Yoona aktingnya total ya. Nggak asal-asalan. Nggak modal tampang kece doang. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk di film ini saya akui, akting yoona cukup mengagumkan, mba. Mungkin karena Jo Jung Suk, juga tipikal yang mau mengajari hoobaenya (juniornya) dalam hal akting, jadilah yoona termotivasi untuk lebih baik

      Hapus
  14. Aamiin, tetap SemangatCiee kak menulis. Daku punya 3 blog, konsennya tetep cuma 1, haha. Jadi blog ini bakalan dikhususkan berisi tentang film ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak sih, mba. Blog ini lebih ke berisi full curhatan, berbagi pengalaman, dan pemikiran terhadap kehidupan ini 😁

      Hapus
  15. Aku tuh bukan penggemar drakor, dibilang anti drakor juga nggak. Cuma amat sangat jarang nonton aja karena sibuk banget. *SokSibuk wkwkwk ...

    Tapi dari beberapa drakor yang kutonton, kulihat sih pembuat drakor di sana memang sangat serius dalam menggarapnya. Alur cerita bagus, setting tempat bagus, backsound bagus, penampilan pemain pun natural - nggak akan nemu yang menor-menor padahal sedang adegan bobo pules macam di sinetron Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Model sinetron Indonesia, bangun tidur sudah sasakan dan cantik, kayak mau pergi, hehehe. Tapi makin ke sini sinetron Indonesia juga udah mulai enggak lebay terhadap make up kok

      Hapus
  16. Wah senangnya ikut group pecinta drakor, pasti kalo ngobrol nyambung dan rame ya?

    Saya lagi nginget2 kok ga nonton exit, ternyata pemainnya jo jung suk, saya ga suka

    Saya tuh emang nyebelin, kalo ngga suka ya udah ga mau nonton film /serial nya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru mba di grup, hehehehe. Enggak apa-apa mba. Tiap orang punya idola dan prioritas masing-masing. Dulu saya juga kayak mba Maria, tapi saat ini berusaha untuk netral menilai atau melihat suatu tontonan siapa pun yang main, kecuali enggak sreg dengan alur atau tema ceritanya, ini lain cerita.

      Hapus
  17. nonton film yang sama tapi dapat input lebih banyak dari baca tulisan mbak Litha. Saya ga ngeh sebelumnya kalau dia anak bungsu dari 4 bersaudara loh, cuma lihat ada banyak aja orang di pesta ultah emaknya hehhee. Tapi jadi makin ngerti ceritanya dan makin sukaaa setelah baca fakta-fakta baru di tulisan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, bisa dikunjungin dan dikomentari sama mba Risna lagi itu rasanya senang luar biasa, hehehe. Saya juga senang baca review-reviewnya mba Risna, tulisannya selalu jujur apa adanya, hehehe.

      Hapus
  18. Wiiihh keren banget reviewnya Mbaa.. detailingnya manteepp!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kakak. Masih belajar juga kok ini. Ayo kita ramaikan bangku belakang Klip mba, hehehehe

      Hapus
  19. Wah, saya bener - bener asing dengan semua judul drakor. hehehe...BTW, gimana caranua bergabung dengan KLIP, Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau gabung dengan KLIP harus jadi anggota IP dulu kakak. Nah, nanti akan ada pendaftaran untuk jadi anggota KLIP. Tahun ini, pendaftarannya Februari kemarin.

      Hapus

Posting Komentar