Inilah Jabatan Terindah yang Saya Pilih dibandingkan Mewujudkan Mimpi yang belum Tercapai

Posting Komentar
Assalamu'alaikum Sahabat Lithaetr,

Kali ini saya mau curhat saja akh tentang mimpi. Setiap orang pasti memiliki mimpi kan? Mimpi yang dimaksud di sini adalah cita-cita ya. Kira-kira sahabat Lithaetr mimpi-nya apa? Kalau saya dari dulu ingin menjadi seperti Steven Spielberg, Mira Lesmana, dan Riri Reza. Sahabat tau kan siapa mereka? Iya mereka adalah orang-orang sukses di perfilman.
Gambar: dokumentasi pribadi
Mimpi saya sejak kecil adalah menjadi sutradara dan penulis naskah. Makanya saya pun memilih jurusan kuliah yang mendekati impian tersebut. Namun saat memasuki dunia kerja sesungguhnya, ternyata dibutuhkan perjuangan dan jalan yang panjang dalam mewujudkan mimpi tersebut. Akhirnya saya pun memutuskan untuk tidak bekerja lagi di Production House (PH) dikarenakan beberapa alasan. Saya lebih memilih menjadi wartawan di sebuah media cetak di Ibukota.
Gambar: dokumentasi pribadi
Dari bekerja sebagai wartawan inilah, saya menemukan banyak pengetahuan baru hingga bisa bertemu dengan orang-orang hebat yang menginspirasi.
Gambar: Dokumentasi Pribadi (Liputan Pak Dahlan Iskan saat masih jadi Menteri BUMN)
Setelah menjadi wartawan selama 2 tahun, saya mulai gelisah karena pekerjaan ini bukanlah passion saya. Setelah menimbang-nimbang akhirnya saya putuskan berhenti jadi wartawan dan menjadi pekerja di salah satu tv swasta, Walaupun belum bisa dibilang sepenuhnya mencapai mimpi saya, namun kali ini saya sudah berada di passion yang tepat. Saya bisa membantu dalam menyutradai dan membuat naskah iklan-iklan acara televisi. Walaupun belum bisa membuat film lagi seperti zaman kuliah, tetapi bekerja di televisi sudah mengobati kembali rasa kangen terhadap syuting sebuah produksi baik acara live, recording, ataupun iklan televisi.
Gambar: dokumentasi pribadi (Syuting Live Pertandingan Bola di Gelora Bung Karno)
Saya sangat menikmati pekerjaan selama di televisi ini, namun sebuah anugerah, kewajiban, dan jabatan terindah mengharuskan saya untuk memilih mengakhiri karir di televisi. Sebab jabatan terindah inilah yang membuat saya berharga sebagai seorang wanita seutuhnya. Inilah jabatan terindah yang saya pilih dibandingkan mewujudkan mimpi yang belum tercapai itu,

Gambar: islampos
Iya, saya memilih untuk menjadi seorang bunda terbaik bagi buah hati saya. Mungkin bagi sebagian orang jabatan ini masih dianggap sepel dan dipandang sebelah mata, namun menurut saya pribadi memilih sebagai ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang tidak mudah.

Saya harus benar-benar belajar kembali ilmu dalam mengasuh buah hati agar bisa mendidik anak-anak hebat bagi zamannya kelak. Tidak ada sekolah yang mengajarkan bagaimana menjadi seorang ibu, oleh karena itu saya berusaha berdamai dengan diri sendiri dan melakukan perubahan demi membentuk pola asuh yang lebih baik daripada pola asuh turunan dari orangtua kita dahulu.

Mungkin saat ini terlihat saya masih berhenti mewujudkan mimpi saya, namun saya selalu yakin kalau Allah Swt. menggantikan dan mengabulkan mimpi-mimpi saya yang lainnya, salah satu contohnya sekarang saya sudah punya buku yang ada tulisan saya di dalamnya. Oleh sebab itu, saya tetap yakin bila suatu saat mimpi saya sejak kecil itu akan terwujud.

Itulah sedikit curhatan saya. Terima kasih buat sahabat yang berkenan membaca tulisan ini hingga selesai. Kalau sahabat Lithaetr sendiri, masih adakah mimpi yang belum terwujud? Apakah mau dikubur begitu saja atau tetap yakin kalau mampu mewujudkannya? Silakan berikan komentarnya ya. Terima kasih (n_n)
lithaetr
Seorang IRT yang ingin berbagi sepenggal kenangan dan kisah berharganya, agar dapat menjadi pelajaran dan manfaat bagi sesama. Saat ini masih terus belajar menjadi penulis dan pemerhati anak. Jika ingin mengajak penulis bekerjasama silakan saja hubungi via email ke lithaetr@gmail.com atau ke WhatsApp http://wa.me/628161977335.

Related Posts

Posting Komentar