Bersinergi Bersama Pasangan dalam Pengasuhan, Ternyata Ada Tipsnya Lo!

Posting Komentar
Assalamu'alaikum Sahabat Lithaetr,

Alhamdulillah saya belajar untuk mulai konsisten kembali dalam menulis nih. Doakan agar saya bisa istiqomah dalam berbagi pemikiran dan kebaikan ya, sahabat. Kali ini saya ingin berbagi ilmu dari hasil mengikuti kulwap (Kuliah Whatsapp) yang berkaitan tentang parenting. Jujur saya masih sangat membutuhkan ilmu dalam hal tersebut? Mengapa? Karena dalam mendidik anak memang perlu sebuah ilmu, oleh sebab itu saya akan sangat senang bila ada sharing, pelatihan, atau seminar tentang parenting. Kali ini, saya mendapatkan sebuah ilmu yang menurut saya pribadi, sayang ... bila tidak bagikan kepada sahabat Lithaetr, mengapa? Sebab ilmu ini bisa menjadi salah satu solusi bagi permasalahan klasik yang sering dihadapi oleh kita sebagai perempuan. Apa itu?


Siapa yang pernah atau sering merasa sendirian dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya? Biasanya hal ini sering dialami para wanita, betul? Dimana setiap harinya kita sudah mengasuh dan mendidik anak-anak, ditambah beban pekerjaan rumah tangga yang tiada henti, sikap pasangan yang terlihat cuek atau enggan membantu dalam proses pengasuhan atau mendidik anak-anak, bisa membuat kita (para wanita) naik darah, betul? Lalu, bagaimana caranya agar pasangan bisa ikut bersinergi dalam mengasuh dan mendidik buah hati? Ternyata ada tipsnya lo ... mau tahu? Tetap ikutin terus tulisan ini ya, sahabat.
Gambar: sayangianak
Menurut Dodik Maryanto, Founder Jaritmatika, Ibu Profesional, dan School Of Life Lebah Putih, pertama-tama yang perlu diterima oleh setiap keluarga adalah ketidak sempurnaan dan perbedaan. Apa itu maksudnya? Terkadang dalam keluarga suka lupa kalau setiap manusia itu tidak sempurna dan berbeda-beda. Jadi sebagai langkah awal sebuah keluarga ingin menjadi keluarga yang bahagia adalah bisa menerima setiap ketidak sempurnaan dan perbedaan tiap anggota keluarganya, baik itu pasangan dan anak-anaknya.

Pak Dodik lebih senang membicarakan ketidak sempurnaan dan perbedaan tersebut dengan kata unik. Lalu, bagaimana makna dalam penerimaan ini sebenarnya? Penerimaan yang dimaksud Pak Dodik disini tentu saja bukan yang pasif, melainkan sebuah gerak aktif untuk memahami keunikan tiap anggota keluarga, baik pasangan dan anak-anak yang dilahirkan. Nah, dari keunikan-keunikan setiap anggota keluarga itulah yang akan membuat sebuah keluarga sempurna.

Beliau melanjutkan, tantangan kita justru menjadikan keunikan tersebut sebagai sebuah rahmat, sehingga bisa menjadi berkomplemen satu sama lain yang bisa saling melengkapi dan menyempurnakan. Bagaimana agar bisa berkomplemen satu dengan lainnya? Tentu saja, perlu merapalkan sebuah mantra, yaitu setiap keluarga seyogyanya bisa sering dan banyak,
"Main bareng, ngobrol bareng, dan beraktivitas bareng bersama satu keluarga"
Dengan demikian kebahagiaan tidak perlu dicari lagi, karena sejatinya kebahagian itu sudah hadir di dalamnya.

Tapi, bagaimana jika pasangan terkesan cuek atau enggan dalam proses menerima keunikan hingga mengasuh dan mendidik anak? Jawaban ini saya dapatkan dari penjelasan Ustadz Harry Santosa, Pakar Parenting Islam.
Gambar: Ummahat Mengaji
Beliau menjawab, umumnya suami yang cuek dengan anak biasanya suami yang tak bahagia dan tak selesai dengan dirinya sendiri. Penyebab mengapa bisa terjadi hal tersebut tentu saja beragam, bisa karena masalah aqidah, ia tak merasa mendidik anak bagian dari aqidah. Bisa juga karena salah karir atau salah bisnis atau overload pekerjaan sehingga tak fokus dengan anak.

Lalu bagaimana sebaiknya istri menanggapi hal tersebut? Ustadz Harry Santoso menyarakan ada 5 tips yang bisa dilakukan yaitu:

1. Jangan menunggu suami sadar, Bunda, bahagiakan dir bunda dengan membersamai ananda dengan seru, semoga Ayah cemburu dengan kebahagiaan bunda dan anak anak.

2. Sementara melakukan hal no 1. coba sadarkan suami lewat orang lain yang dihormati suami. Banyak suami tak mau mendengar nasehat istrinya, karena ego dsbnya. Bisa juga ajak kunjungan ke keluarga yang sukses mendidik anak. Bisa juga libatkan ke komunitas agar terinspirasi.

3. Sementara melakukan no 1 dan 2, bunda coba gali penyebab mengapa suami demikian. Jika kita sibuk dengan "bagaimana" maka solusinya hanya temporer, tetapi sibuklah dengan menggali mengapa suami demikian.

Jika mencari penyebabnya mengapa pasangan cuek atau enggan, insyaallah kita akan lebih bisa menerima dan berusaha mencari solusi terbaik, karena bisa saja masa kecilnya pasangan, tak punya sosok ayah yang baik, sehingga tak punya ide bagaimana menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya. Bisa juga karena, egonya cidera, banyak dimarahi dan dikendalikan ketika masa anak, sehingga egois atau peragu. dan lain sebagainya. Setelah ketemu penyebabnya, silahkan digali lebih dalam akar penyebabnya. Semakin dalam mengetahui akibatnya, semakin tajam solusinya.

4. Bahagiakan diri bunda saat mengasuh, mendidik, dan membersamai anak. Buatlah sang ayah cemburu melihat kebahagiaan tersebut, hingga akhirnya dia akan mulai ingin ikut bergabung dalam kebahagiaan tersebut.

Lalu poin ke 5 adalah yang terpenting dari semuanya yaitu, banyaklah mendoakan pasangan, jangan memusuhinya. Perbanyaklah bangun malam untuk meminta kepada Allah dengan rewel agar Allah intervensi menyadarkannya. Allahlah yang membolak balikan hati manusia.

Itulah 5 tips agar bisa bersinergi dengan pasangan dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak. Semoga kita semua dimudahkan dalam mendidik anak-anak sesuai fitrahnya, aamiin .... Sebab di hadapan Allah, bagaimana kita mendidik anak-anak sebagai orang tua akan dipertanggung jawabkan. Jangan lupa untuk berkunjung juga ke Awas! Janganlah Kita Menjadi Orangtua Dayyuts! ya, Sahabat. Oh iya, tetap ditunggu tanggapan-tanggapan positif dan membangunnya, ya ....
lithaetr
Seorang IRT yang ingin berbagi sepenggal kenangan dan kisah berharganya, agar dapat menjadi pelajaran dan manfaat bagi sesama. Saat ini masih terus belajar menjadi penulis dan pemerhati anak. Jika ingin mengajak penulis bekerjasama silakan saja hubungi via email ke lithaetr@gmail.com atau ke WhatsApp http://wa.me/628161977335.

Related Posts

Posting Komentar