3 Adegan Senandika dalam Sinetron yang Tak Terlupakan

3 Adegan Senandika dalam Sinetron yang Tak Terlupakan

adegan senandika dalam sinetron

 

Ini Dia Kontennya,

 

Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).

 

Kali ini tantangan ‘Writober’, membuat saya teringat pada adegan-adegan dalam sinetron Indonesia, khususnya di tahun 90-an hingga awal tahun 2000-an. Soalnya saya sekarang sudah tidak pernah lagi nonton sinetron.

Akan tetapi, kalau ke rumah papa, saya suka menemani bunda nonton sinetron dan adegan-adegan itu masih ada, walaupun sudah tidak sebanyak dulu. Memang adegan apa, sih?

Yang membuat saya tetap mengingat adegan sinetron itu karena ada satu efek kamera yang muncul tiap situasi itu muncul. Efek kamera yang digunakan adalah mendekat dan menjauh (zoom in dan zoom out) ke tokoh yang sedang melakukan adegan.

Efek kamera zoom in dan zoom out ini dimaksudkan agar kejadian itu terasa dramatis. Memang si tokoh sedang melakukan apa, hingga ada efek dramatis? Ternyata si tokoh sedang melakukan senandika.

Wah, apa itu senandika? Penasaran? Yuk, tetap teruskan membacanya di sini.

Arti kata senandika

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), senandika adalah wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri, di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi yang diperlukan pembaca atau pendengar.

Bahasa mudahnya, senandika itu adalah perilaku dimana si tokoh berbicara dengan dirinya sendiri. Dalam sinetron, adegan senandika sering kita jumpai. Apalagi di sinetron 90-an hingga awal tahun 2000-an, adegan senandika biasanya ditandai dengan efek dramatisasi dari pergerakan lensa kameranya.

Sinetron masa kini pun masih menggunakan adegan senandika bila ingin mendramatisir sebuah peristiwa. Misalkan, si tokoh A tidak suka terhadap tokoh B, kemudian bila si tokoh B mengalami kemalangan, kalau di sinetron akan muncul adegan senandika yang menjelaskan bagaimana perasaan tokoh A.

 

Adegan senandika dalam sinetron yang tak terlupakan

Kira-kira sahabat sudah mulai ada gambaran belum tentang adegan senandika ini? Kalau belum, ini beberapa adegan dalam sinetron yang biasanya menggunakan senandika,

1. Adegan sedih

Adegan senandika biasanya ditaruh untuk adegan-adegan sedih, seperti mengenang kedua orang tua yang telah meninggal. Seperti adegan dalam sinetron Cinta Fitri season 1 ini,


Sinetron Cinta Fitri ini termasuk drama populer pada tahun 2007. Dibintangi oleh Teuku Wisnu, Shireen Sungkar, Aldy Fairuz, dan Dinda Kanyadewi ini menjadi tontonan favorit emak-emak kala itu.

Dalam video di atas, ada adegan Fitri yang terkenang kedua orangtuanya dengan sedih. Adegan itulah yang termasuk adegan senandika.

 

2. Adegan khawatir

Selain adegan sedih, perasaan khawatir dalam sinetron biasanya juga menggunakan senandika. Dalam sinetron Hikmah yang tayang perdana pada tahun 2004 lalu juga sering melakukan adegan senandika.

Sinetron Hikmah ini juga sempat menjadi favorit, hingga berhasil tayang berseri-seri musimnya (season) sampai 3 seri musim tayang. Sinetron ini ditayangkan saat bulan Ramadhan datang, sehingga ceritanya ada unsur keagamaannya.

Di Hikmah season 3, ada adegan dimana Tamara Bleszynski (pemeran utama wanita di sinetron Hikmah) khawatir tentang sesuatu. Ia belum yakin apakah yang dia khawatirkan benar atau tidak. Inilah adegan senandikanya,


Memang lebih mudah kalau mencari adegan senandika dalam sinetron, sebab biasanya memang ditandai dengan beberapa pergerakan kamera atau lensa kamera yang berbeda.

 

3. Adegan kaget

Adegan kaget biasanya dibuat sedikit dilebih-lebihkan dalam sinetron, karena dianggap bisa mendramatisir suasana, sehingga biasanya disisipi senandika di dalamnya. Seperti adegan dalam sinetron Suci berikut ini,


Dalam sinetron Suci di atas ada adegan di rumah sakit yang mana seluruh anggota keluarga kaget, karena mendengar pernyataan dari Martin (dibintangi oleh Miller Khan).

Dari adegan itu disisipi sedikit senandika dari suara tokoh Tania, yang terdengar kaget dan memang dia sedang merencanakan sesuatu. Sinetron Suci ini tayang pada tahun 2007, dibintangi oleh Bunga Zaenal dan Rezky Aditya.

 

Itulah 3 adegan senandika dalam sinetron yang tak terlupakan. Selain itu juga ada adegan marah dan nyinyir, yang di dalamnya biasa disisipi oleh senandika juga dan biasanya kedua adegan tersebut fenomenal di sinetron.

Pasti sahabat Lithaetr, juga sering menemukan adegan senandika bila tokoh dalam sinetron marah atau lagi nyinyir sama seseorang, sebab akan ada efek gambar yang berbeda.

Yups, inilah sedikit tulisan saya tentang senandika. Semoga tulisan ini bisa menambah perbendaharaan kata dan wawasan kita terhadap Bahasa Indonesia. Apakah sahabat pernah mendengar senandika sebelumnya? Silakan berikan tanggapan, ya. Terima kasih.

Talitha (Lithaetr)
Mantan wartawan dan asistant produser yang menjelma menjadi ibu rumah tangga. Saat ini sedang tekun menjadi penulis, trainer parenting, dan belajar design. Mau bekerjasama dengan saya silakan email ke talitha.1988@gmail.com atau whatsapp ke http://wa.me/628161977335

Related Posts

Posting Komentar