Blessing Mom With Caesar Operation

4 komentar
Dok Pribadi
Assalamu'alaikum Sahabat Lithaetr,

Wah sudah lama tidak menyapa nih, maafkan ya.... Penulis masih riweh karena ada kehadiran anggota baru keluarga, yaitu pelengkap rezeki dan kasih sayang saya, KIA.

MasyaAllah, betapa bersyukurnya saya, karena mendapatkan 3 anak yang begitu luar biasa. Padahal waktu masih gadis sempat divonis kemungkinan sulit punya keturunan karena miom hormonal. Alhamdulillah, ternyata Allah punya kehendak lain. Saya diberikan amanah untuk bisa mendidik 3 anak sekaligus. Wow.... I'm a Blessing Mom.

Kehadiran Kia ke dunia memang berbeda dari kedua kakaknya. Kedua kakaknya lahir ke dunia dengan proses lahiran secara normal, sementara Kia dia hadir di tengah keluarga kecil kami melalui proses operasi sesar. Mengapa saya akhirnya harus operasi sesar?

Tidak ada keanehan selama saya mengandung Kia. Semua berjalan normal apa adanya. Alhamdulillah saya termasuk hamil kebo, kalau kata orang dulu. Apa itu hamil kebo? Yaitu, hamil yang enggak mengalami mual dan muntah yang parah. Sehingga selama hamil bisa makan jenis makanan dan minuman apapun. Tetapi ternyata di detik-detik terakhir akan melahirkan, Allah memiliki rencana lain buat anak saya yang ketiga ini.

Memang kalau boleh jujur, saya dan suami memang kurang memerhatikan kondisi selama saya hamil yang ketiga. Bukan karena kami tidak mau atau pilih kasih atau menggampangkan, tetapi keadaan yang membuat kami agak kurang memerhatikan Kia selama di dalam kandungan, beda dengan kedua kakaknya yang rutin tiap bulan ke dokter atau bidan untuk cek kandungan. Sementara Kia hanya beberapa kali saja dicek saat di kandungan, karena suami saya baru sering tugas luar kota sehingga baru bisa periksa ketika ayahnya ada jadwal kosong, alhasil lompat-lompat lah dia diperiksanya. Tapi Alhamdulillah, Kia tetap sehat selama tumbuh dalam perut saya.

Memang Kia sudah diketahui akan dilahirkan kemungkinan besar di akhir bulan Ramadhan, sehingga saya dan suami banyak berdiskusi kira-kira harus melahirkan di mana? Bila di Jakarta berarti kemungkinan kami tidak akan lebaran ke Yogyakarta, tempat orang tua suami berada. Sementara mulai tahun 2019 ini, kami sudah mulai harus membagi lokasi lebaran bagi kedua orang tua kami. Nah, kebetulan tahun 2019, jatahnya ke rumah orang tua suami dahulu. Orang tua suami memang sudah lebih sepuh atau tua dibandingkan orang tua saya. Jadi kami terkadang lebih mendahulukan bagaimana nyamannya bagi orang tua pihak suami duluan. Bila kami tidak ke Jogja, maka orang tua suami juga tidak akan dapat hadir saat cucunda yang ke-6 ini lahir. So, akhirnya kami memutuskan sekali lagi lahiran di Jogja saja. Namun, ada beberapa catatan yang harus kami persiapkan, seperti baru bisa berangkat ke Jogjanya menunggu libur si kakak sulung dulu. Hari libur si sulung memang mepet sekali dengan HPL (Hari Prediksi Lahir)-nya Kia. Dengan modal Bismillah, kami tetap kukuh untuk lahiran di Jogja.

Kami berangkat dari Jakarta hari Sabtu, 25 April, Alhamdulillah sampai Jogja dengan selamat. Hari Senin kami periksakan Kia ke dokter kandungan di RS dekat dengan orang tua suami. Hasil periksanya sudah membuat kami agak sedikit khawatir, karena tensi atau tekanan darah saya agak tinggi. Dokter tersebut menyarankan segera saja untuk melakukan operasi sesar. Tapi, suami dan saya merasa harus mencari pendapat lain, akhirnya kami memutuskan untuk datang saja ke RS biasanya saja, tempat saya melahirkan kedua kakaknya. Saat diperiksa, tensi saya juga masih tinggi, namun dokter saya biasanya menyarankan untuk induksi terlebih dahulu saja.

Akhirnya saya diinduksi sambil dipantau tensinya. Ternyata tensi saya malah semakin tinggi hingga mencapai 170 per 100, dokter saya tidak berani untuk meneruskan proses lahiran normalnya, akhirnya setelah tes urin keluar dan hasil tersebut menunjukkan gejala bisa preklampsia. Akhirnya, dokter saya pun mengharuskan saya untuk di operasi sesar.
Preeklampsia adalah suatu kondisi yang melibatkan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Kondisi ini dapat mencegah plasenta mendapatkan jumlah darah yang dibutuhkan dan mengurangi aliran oksigen ke bayi. Persalinan kadang direkomendasikan sebagai pengobatan untuk kondisi ini. Hanya preeklamsia berat memerlukan operasi caesar.
Itulah alasan saya harus di operasi sesar. Namun saya dan suami menganggap lahirnya Kia harus dengan operasi sesar adalah karena kami yang kurang memperhatikan dia saat di dalam kandungan, jadi Kia ingin mendapatkan perhatian spesial saat dia akan lahir. Kia ingin yang berbeda dari kedua kakaknya, ia ingin menyiratkan kepada kami kalau dia juga spesial, agar kami tidak melupakannya proses kelahirannya. Mungkin itulah juga pesan cinta Allah kepada kami, agar kami juga menyadari kalau anak yang Dia berikan pada kami adalah titipan dan amanah dari-Nya untuk dididik, dijaga, dan disayangi dengan baik, walaupun anak tersebut bukanlah anak pertama dan kedua. Setiap anak tetaplah spesial dan anak tersebut berhak mendapatkan perhatian yang sama. Jadi, Kia bagi saya dan suami adalah pelengkap kasih dan rezeki bagi kami.
Dok Pribadi
So, I'm Still Blessing Mom, walaupun saya mengalami operasi sesar. Ini saya coba kasih tips cepat pulih setelah operasi sesar, ya:

1. Yakin Kalau Jalan Operasi Sesar adalah yang Terbaik

Kenapa ini menjadi poin pertama saya? Karena tidak sedikit orang yang menganggap melahirkan dengan operasi sesar itu kurang bisa membuktikan kalau dia bisa menjadi ibu atau wanita seutuhnya. Terkadang sindiran-sindiran atau nyinyiran dari beberapa orang bisa mempengaruhi psikologis bagi si ibu, jadi yakin saja deh, kalau melahirkan dengan operasi sesar adalah yang terbaik.

2. Aktif Bergerak

Agar cepat pulih, kita perlu tetap beraktivitas, meski tak berlebihan. Kita bisa berjalan kaki secara teratur, misalnya jalan kaki di kompleks perumahan, untuk membantu memulihkan stamina tubuh setelah operasi caesar. Selain itu, lakukanlah gerakan ringan meregangkan betis dan melenturkan kaki, untuk meningkatkan sirkulasi darah pada tungkai. Bunda juga dapat melakukan senam kegel untuk membantu memulihkan otot dasar panggul. (Sumber: Alodokter.com)

3. Konsumsi Makanan Sehat

Salah satu biar cepat pulih ya makan, makanan yang sehat dong, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Menurut alodokter.com, makanan yang mengandung vitamin C dan kaya akan air lebih diutamakan.

4. Merawat Luka dan Support Perut Kita

Maklum banget kalau sehabis operasi sesar itu nyeri, linu, ngilu, dan lain sebagainya. Jadi poin keempat memang harus merawat luka dan mensupport perut kita, biar cepat pulih. Dikutip dari tribunnews.com (11/01/2016), berdiri dan berjalanlah dengan postur tubuh yang baik, bisa dilakukan dengan cara pelan-pelan. Tahan perut anda pada area bekas luka saat mengalami pergerakkan yang cepat dan tiba-tiba seperti batuk, bersin, atau tertawa.

5. Minum Air Putih yang Banyak

Dilansir dari tribunnews.com (11/01/2016), mengkonsumsi banyak air akan membantu ibu agar tidak mendapatkan dehidrasi. Dehidrasi biasanya dialami oleh semua ibu yang sudah melewati operasi sesar. Rasa haus yang berlebihan sering menyerang dan harus diatasi dengan minum air secara teratur. Air bisa membantu mengatasi kebutuhan mineral dan bisa menjadi cara untuk menjaga produksi ASI (air susu ibu) terus berjalan.

Itulah 5 tips ala saya agar cepat pulih dari operasi sesar. Apapun cara seorang ibu melahirkan, baik normal ataupun operasi sesar, semuanya penuh perjuangan, tenaga, darah, dan air mata. Jadi, jangan sakiti hati mereka dengan komentar-komentar yang tidak perlu. Cukup katakan saja, semoga lekas sehat, pulih, dan bahagia, ya.

Semangat untuk para ibu semua! Salam sayang dari saya, bunda dari 3 orang anak yang luar biasa.
Dok Pribadi
lithaetr
Seorang IRT yang ingin berbagi sepenggal kenangan dan kisah berharganya, agar dapat menjadi pelajaran dan manfaat bagi sesama. Saat ini masih terus belajar menjadi penulis dan pemerhati anak. Jika ingin mengajak penulis bekerjasama silakan saja hubungi via email ke lithaetr@gmail.com atau ke WhatsApp http://wa.me/628161977335.

Related Posts

4 komentar

  1. Hai mbak. Selamat ya. Semoga ananda menjadi penyejuk hati.

    Saya juga pernah mengalami SC November 2018 lalu. Namun qodarullah, bayi yang saya lahirkan berpulang ke rumahNya. Alhamdulillahnya, Allah baik memberikan kekuatan pada hambaNya yang lemah ini sehingga lebih mudah menerima kepulangan si kecil dan menerima takdir SC. Ternyata ketika menerima, proses penyembuhan jadi lebih mudah. Alhamdulillah.

    Oh ya, jangan lupa pijit luka SC juga mbak. Caranya bisa lihat di youtube. Semoga sehat selalu ��

    BalasHapus
  2. Wahh masyaallah, kisahnya sama denganku mba, caesar karena preeklamsia menjelang lahiran. Padahal saya rutin kontrol, dan kontrol terakhir sebelum lahiran itu, seminggu sebelumnya, semua kondisinya normal, baik. Tapi qadarullah menjelang lahiran ada kisah tersebut. Semoga jadi anak yang sholeha yaa Kia ❤

    BalasHapus
  3. To: mba Emiria Letfiani, semoga mba diberikan segera pengganti yang lebih baik ya dan bagi ananda yang berpulang, semoga menjadi kunci pembuka surga bagi mba nantinya aamiin. Baik mba akan saya cari di youtube. terima kasih atas sarannya. Terima kasih juga sudah berkenan berkunjung ke blog sederhana saya ini.

    BalasHapus
  4. To: Mba Mutaminah, wah tos dulu kita mba... Aamiin aamiin ya Rabal'alamin terima kasih doanya. Buat ananda mba mutaminah juga bisa menjadi anak salih dan salihah semua ya aamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar