3 Syarat Menuntut Ilmu di Perkuliahan Ibu Profesional Bunda Cekatan

3 Syarat Menuntut Ilmu di Perkuliahan Ibu Profesional Bunda Cekatan

Ini Dia Kontennya,

 

syarat menuntut ilmu


Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).

Senang rasanya berbagi cerita tentang Ibu Profesional (IP) kepada sahabat Lithaetr. Kali ini, saya akan menceritakan tentang beberapa syarat menuntut ilmu bila kita mau mengikuti perkuliahan IP, khususnya Bunda Cekatan (Buncek).

Mengapa sih, kita membutuhkan syarat untuk menuntut ilmu? Apa sih, itu Bunda Cekatan? Mungkin itulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak, sahabat Lithaetr. Biar enggak penasaran lagi, silakan lanjutkan saja membacanya di sini, ya.

Apa itu Perkuliahan Ibu Profesional Bunda Cekatan?

Sebelum kita berbicara tentang syarat-syarat untuk menuntut ilmunya, pertama-tama, marilah kita kenalan dulu dengan ‘Perkuliahan Ibu Profesional Bunda Cekatan’ atau teman-teman di IP lebih sering menamakannya dengan Buncek.

Melansir dari inuprofesional.com, Perkuliahan Buncek ini adalah sebuah program pembelajaran berjenjang yang ada di Ibu Profesional. Program Bunda Cekatan ini adalah kelanjutan dari program Bunda Sayang.

Program Bunda Cekatan adalah program belajar untuk para ibu dan calon ibu yang sudah lulus kelas Bunda Sayang. Di kelas ini para ibu dilatih untuk meningkatkan kapasitas diri mereka sebagai seorang manajer keluarga yang cekatan menjalankan peran. Itulah sekilas pengertian tentang perkuliahan Bunda Cekatan.

 

3 Syarat Menuntut Ilmu di Perkuliahan Ibu Profesional Bunda Cekatan

Di setiap angkatan, selalu ada saja yang baru tentang program pembelajaran di Ibu Profesional ini. Untuk perkuliahan Bunda Cekatan ini sendiri baru memasuki angkatan ke-3 atau biasa disebut dengan batch 3.

Sejak Ibu Profesional berkomitmen untuk belajar, berkembang, dan berkarya menuju Semesta Karya untuk Indonesia, sistem pembelajaran di Ibu Profesional pun seperti ada pembekalan terlebih dahulu.

Oleh karena itu, kami (semua anggota IP yang mendaftarkan diri mengikuti perkuliahan Buncek) diwajibkan untuk mengikuti pembekalan awal Buncek atau disebut juga perkuliahan Pra Bunda Cekatan atau Pra Buncek.

Memang apa sih, yang dipelajari di Pra Buncek ini? Yang kita pelajari di Pra Buncek adalah kayak mengingatkan adab atau syarat-syarat dalam menuntut ilmu di Ibu Profesional itu seperti apa.

Mengapa hal ini diperlukan? Supaya ilmu yang nanti kita pelajari bisa mendapatkan keberkahan. Harapannya ilmunya bisa diaplikasikan atau dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian ada beberapa syarat yang diperlukan untuk menuntut ilmu di perkuliahan Ibu Profesional, terutama Bunda Cekatan,

1. CoC dan Core Values

coc ibu profesional

CoC atau Code of Conduct, ibaratnya ini adalah undang-undang dasarnya komunitas Ibu Profesional. Seluruh hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama menjadi anggota IP ada di CoC ini.

Sementara Core Values ini adalah nilai-nilai yang dihargai, dijunjung tinggi, dijalankan, dan merupakan jiwa dari sebuah komunitas. Nilai-nilai tersebut akan mengejawantah menjadi kultur komunitas. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Widyaiswara Hesti Trisnawati.

core values ibu profesional

Apa saja sih, Core Values Ibu Profesional itu?

- Semangat belajar

- Terus berkembang

- Aktif berkarya

- Selalu berbagi

- Selalu berdampak

Core Values itulah yang harapannya bisa merasuk ke sanubari para peserta yang mengikuti perkuliahan Buncek ini.

2. Karakter Moral Ibu Profesional

karakter moral IP

Syarat keduanya adalah para peserta bisa memiliki karakter moral ibu profesional. Apa sih yang dimaksud karakter moral? Mbak Elva Citra Sari, narasumber kedua, yang sekaligus alumni Buncek 2 yang berasal dari IP Medan ini menjelaskan, karakter moral itu kumpulan kualitas perilaku moral dari para Ibu Proesional, yang bisa memperlihatkan dan mendefinisikan secara budaya sebagai seorang Ibu Profesional.

pengertian karakter moral

Yang mana kualitas-kualitas tersebut digunakan sehingga seorang Ibu Profesional bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Dasar dari karakter moral ini adalah fitrah keimanan yang kita miliki.

Dari karakter moral ini harapannya akan timbul karakter kinerja yang positif, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang baik sekaligus produktif menebar kebaikan kepada sesama.

3. Manajemen Gawai

manajemen gawai ibu profesional

Terinspirasi dari ‘Less is More’, Mbak Amalia Rahmah, narasumber ketiga atau lebih dikenal sebagai Kakawi Ami bagi alumni bunda sayang ini mengatakan kalau kita perlu melakukan manajemen gawai.

Apa manfaat manajemen gawai bagi peserta perkuliahan Buncek, agar kita bisa menjadi lebih produktif. Salah satu agar bisa produktif itu ya, bisa mengatur sesuatu dengan baik, termasuk pengelolaan dalam memakai gawai.

Apabila kita kurang fokus dikarenakan ada pesan atau notifikasi yang masuk ke gawai, lalu lupa dengan niat awal mau mengerjakan apa, maka yang perlu kita lakukan adalah manajemen gawai.

Misalkan kita sudah mulai susah mencari data atau foto yang diperlukan di gawai kita, maka kita juga perlu melakukan manajemen gawai. Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa lebih fokus dan bahagia secara batin.

Jika kita bisa memanajemen gawai dengan baik, maka kita jadi tahu pesan yang masuk ke gawai kita itu hanya pesan penting yang kita butuhkan. Ada beberapa cara agar manajemen gawai kita bisa berjalan dengan baik yaitu,

tips manajemen gawai

- Punya kandang waktu gadget

- Mengatur medsos, bukan diatur medsos

- Unfollow atau Unfriend itu bukan dosa

- Save contact atau request friend bukan kewajiban

- Keluar grup WA bukan memutuskan silaturahmi

- Bintangin entar dibaca kebanyakan berakhir tidak dibaca

- Lebih baik googling daripada cari file bertebaran di folder downloads

- Foward info atau video yang sama ke berbagai grup sama dengan meng-copy file sejumlah grup

- Matikan notifikasi dan lihatlah bahwa dunia tetap berputar

Begitulah beberapa cara agar kita bisa menggunakan gawai dengan lebih baik. Bagaimana sahabat Lithaetr, sudah mulai mengertikan mengapa ketiga hal di atas menjadi syarat dalam menuntut ilmu di Ibu Profesional?

Buat yang sudah mengetahui jawabannya, silakan berikan tanggapannya di kolom komentar, ya. Oh iya, biar kita juga semangat menuntut ilmu, ada baiknya kita perlu meningkatkan gizi dengan memakan sayuran, lo. Terima kasih.

trlitha11 (lithaetr)
Hai, saya IRT yang hobinya nulis dan senang berbagi ilmu. Ingin mengajak saya bekerjasama, silakan kirimkan saja email ke trlitha11@gmail.com atau whatsapp ke http://wa.me/628161977335

Related Posts

10 komentar

  1. ngeri deh bunda litha udah perkuliah bunda cekatan. Semoga dimudahkan proses belajar ya bunda. Terima kasih sudah berbagi materinya di sini. Jadi banyak belajar juga setelah membacanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bismillahirrahmanirrahim, mumpung masih dimampukan mbak Shafira. Mbak Shafira juga keren kok. Aamiin aamiin ya Allah, InsyaAllah nanti mencoba berbagi ilmu bunceknya di blog lagi

      Hapus
  2. Mengatur medsos, bukan diatur medsos. Hahahaha. Ngakak sendiri saya baca bagian ini. Ini problem emak-emak nih, termasuk saya sendiri kadang juga terkesan 'diatur medsos. Berkat baca ini jadi semangat buat mendisiplinkan diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pun menulis ini sebagai pengingat untuk diri sendiri, kakak. Soalnya memang dengan sosmed ini harus benar-benar fokus biar tetap bisa sesuai sama tujuan awal mau ngapain

      Hapus
  3. keren banget nih kegiatan belajar di kelas Bunda Cekatan sangat produktif dan inspiratif. Bener banget sih emang, kadang tu buka hp niatnya mau ngapain, eh malah ngapain mesti di atur lagi manajemennya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, karena itu kita mesti fokus dan seakan kayak pasang kacamata kuda biar tetap sesuai dengan tujuan semula.

      Hapus
  4. wah bener banget, menentukan core value itu sangat penting agar kita semakin semangat untuk menjalaninya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, biar kita bisa tetap sesuai dengan tujuan dalam menjalankan kehidupan ini

      Hapus
  5. Kok saya setuju ya mbak dengan kalimat unfollow dan unfriend itu bukan dosa. Karena Saya pun jika tak nyaman maka akan melakukannya. Btw, ikut Bunda Cekatan harus punya anak kah mba ? jika harus, sayang banget saya ga bisa gabung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak mbak, ikutan bunda cekatan ini boleh yang masih single juga kok. Ada rekan-rekan saya yang single ikutan kelas bunda cekatan ini. Cuma syaratnya, harus sudah lulus kelas matrikulasi dan kelas bunda sayang.

      Hapus

Posting Komentar